Oleh sebab itu, setiap orangtua diharapkan mampu mendidik anak sejak dalam kandungan, hingga putra-putri mereka mampu hidup mandiri. “Workshop parenting ini kami selenggarakan untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan peserta tentang pendidikan kecakapan keorangtuaan,” ucapnya. Selain itu, pada kegiatan yang diselenggarakan di Bandung tersebut, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat juga menyosialisasikan sejumlah panduan parenting, berupa brosur, leaflet, dan poster hasil kerja sama dengan UNESCO Jakarta.
Direktur Jenderal PAUDNI, Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog meminta agar para lembaga mitra Direktorat Jenderal PAUDNI menyelenggarakan program pendidikan kecakapan keorangtuaan. “Saya juga mengharap partisipasi pemerintah kabupaten/kota untuk menyelenggarakan program ini,” ucapnya saat membuka kegiatan.
Praktik Mengajar
Pada pelatihan tersebut, panitia juga membekali para peserta dengan pelatihan mengajar (micro teaching). Sebanyak 100 orang ibu rumah tangga dan kader posyandu dari Bandung dan Sumedang berlatih mengajar pendidikan keorangtuaan. Mereka yang dibagi dalam tiga kelas mengajar dengan berbagai metode, dan media pembelajaran yang dibuat sendiri. Ada yang menggunakan powerpoint, gambar, drama, lagu, dan media pembelajaran lainnya.
Julaekha, peserta yang berusia paling lanjut menilai kegiatan tersebut sangat bermanfaat. Wanita 73 tahun asal Gorontalo tersebut berharap pengetahuan yang ia peroleh tentang pendidikan keorangtuaan dapat ditularkan kepada masyarakat di daerahnya. “Banyak ilmu dan informasi yang saya peroleh untuk bekal melakukan pendampingan terhadap masyarakat,” ucapnya.
Pada workshop tersebut, panitia memperkaya wawasan peserta dengan sejumlah materi. Antara lain Penyelenggaraan Pendidikan Kecakapan Keorangtuaan di Masyarakat oleh Dr.Elih Sudia Permana, Pengajar Universitas Pendidikan Indonesia. Pola Asuh Anak dengan Gizi dan Jajanan Sehat oleh Prof.Sudarto, Guru Besar Universitas Indonesia. Tumbuh Kembang Anak Usia Dini oleh Dr.Uum Suminar, M.Pd, Pusat Pengembangan PAUDNI Regional Bandung, dan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Eksploitasi Anak oleh Ninik Srirahayu dari Komisi Nasional Perempuan. (Khairullah Syakerani/Yohan Rubiyantoro)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar